Kamis, 22 Desember 2016

materi jual beli



MATERI HUKUM JUAL BELI

Pengertian dan Hukum Jual Beli
Perkataan jual beli dalam bahasa Arabnya adalah                    menurut bahasa artinya memberikan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu, atau tukar menukar sesuatu.
Menurut istilah syara’ jual beli ialah tukar-menukar suatu barang dengan barang lain atau uang disertai ijab qabul dengan syarat dan rukun tertentu.
Syarat Jual Beli
Syarat jual beli dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a.       Syarat sah penjual dan pembeli, terdiri dari :
1.       Baligh
Penjual maupun pembeli keduanya telah dewasa, sehingga mengerti akan manfaat dan madharatnya. Namun untuk jual beli yang tergolong ringan seperti jajanan sehari-hari yang dilakukan oleh anak-anak boleh saja, untuk mendidik dan melatih mereka sejak kecil.

2.       Berakal sehat
Jual beli yang dilakukan oleh orang gila atau orang bodoh, yang tidak mengerti hitungan tidak sah, sebab dikhawatirkan terjadi penipuan.

Artinya : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum Sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan Pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (QS. An-Nisa’ : 5)
3.       Tidak Mubazir (pemborosan)
Orang pemboros tidak sah jual beli. Sebab ia tidak mampu mengatur keuangan, sehingga dikhawatirkan akan ada penyesalan. Allah SWT berfirman :
¨bÎ) tûïÍÉjt6ßJø9$# (#þqçR%x. tbºuq÷zÎ) ÈûüÏÜ»u¤±9$# (
Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan

4.       Kehendak Sendiri
F12.jpgDalam jual beli tidak boleh ada unsur keterpaksaan. Semuanya harus dilakukan atas dasar suka sama suka, sebagaimana sabda Nabi SAW :

b.       Adapun rukun jual beli ada 5 macam, yaitu :
1.       Penjual
Pihak penjual boleh perorangan, lembaga atau badan usaha
2.       Pembeli
Pihak pembeli juga boleh perorangan atau lembaga. Tentu saja terjadi jual beli jika tidak ada penjual dan pembeli
3.       Benda yang diperjualbelikan
Benda yang akan diperjualbelikan harus sudah ada dan dapat diketahui secara jelas, sehingga dapat diserah terimakan.
4.       Ada alat penukarnya
Alat penukar dapat berupa benda lain atau uang yang sudah disepakati bersama bentuk atau harganya
5.       Ijab qabul
Ijab dilakukan oleh pihak penjual dan qabul dilakukan oleh pembeli. Ijab qabul dapat dilakukan dengan kata-kata penyerahan dan penerimaan, atau dapat juga berbentuk tulisan seperti faktur, kwitansi, dan lain-lain yang sering dilakukan sekarang ini






Tidak ada komentar:

Posting Komentar